Selasa, 15 April 2014

Cara Menghitung Kelulusan Ujian Nasional 2014

Berikut Ketentuan Kelulusan Ujian
Nasional 2014:
1. Peserta didik dinyatakan lulus US/M
SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan
SMK/MAK apabila peserta didik telah
memenuhi kriteria kelulusan yang
ditetapkan oleh satuan pendidikan
berdasarkan perolehan Nilai S/M.
2. Nilai S/M sebagaimana dimaksud
pada nomor 1 diperoleh dari:
a. gabungan antara nilai US/M dan nilai
rata-rata rapor semester 1, 2, 3, 4, dan 5
untuk SMP/MTs dan SMPLB dengan
pembobotan 30% untuk nilai US/M dan
70% untuk nilai rata-rata rapor.
b. gabungan antara nilai US/M dan nilai
rata-rata rapor semester 3, 4, dan 5
untuk SMA/MA, dan SMALB dengan
pembobotan 30% untuk nilai US/M dan
70% untuk nilai rata-rata rapor.
c. gabungan antara nilai US/M dan nilai
rata-rata rapor semester 1, 2 dan 3
untuk peserta yang menggunakan sistem
kredit semester (SKS) dan dapat
menyelesaikan program kurang dari tiga
tahun.
d. gabungan antara nilai US/M dan nilai
rata-rata rapor semester 1 sampai 5
untuk SMK/MAK dengan pembobotan
30% untuk nilai US/M dan 70% untuk
nilai rata-rata rapor.
e. Nilai sekolah yang dikirimkan ke
Pelaksana UN Tingkat Pusat harus
diverifikasi oleh Pelaksana UN Tingkat
Kabupaten/Kota dan Tingkat Provinsi,
dan tidak dapat diubah setelah diterima
oleh Pelaksana UN Pusat.
3. Kelulusan peserta didik dari UN
ditentukan berdasarkan NA.
4. Nilai Kompetensi Keahlian Kejuruan
adalah:
a. gabungan antara nilai Ujian Praktik
Keahlian Kejuruan dan nilai Ujian Teori
Kejuruan dengan pembobotan 70% untuk
nilai Ujian Praktik Keahlian Kejuruan dan
30% untuk nilai Ujian Teori Keahlian
Kejuruan;
b. kriteria Kelulusan Kompetensi
Keahlian Kejuruan adalah minimum 6,0;
5. NA sebagaimana dimaksud pada butir
nomor 3 diperoleh dari gabungan Nilai
S/M dari mata pelajaran yang diujikan
secara nasional dengan Nilai UN, dengan
pembobotan 40% untuk Nilai S/M dari
mata pelajaran yang diujikan secara
nasional dan 60% untuk Nilai UN.
6. Pembulatan nilai gabungan nilai S/M
dan nilai rapor dinyatakan dalam bentuk
dua desimal, apabila desimal ketiga ≥ 5
maka dibulatkan ke atas.
7. Pembulatan nilai akhir dinyatakan
dalam bentuk satu desimal, apabila
desimal kedua ≥ 5 maka dibulatkan ke
atas.
8. Peserta didik dinyatakan lulus UN
apabila memiliki rata-rata Nilai Akhir
(NA) dari seluruh mata pelajaran yang
diujikan mencapai paling rendah 5,5
(lima koma lima), dan NA setiap mata
pelajaran paling rendah 4,0 (empat koma
nol).
9. Peserta UN Pendidikan Kesetaraan
dinyatakan lulus apabila memiliki ratarata
Nilai Akhir (NA) dari seluruh mata
pelajaran yang diujikan mencapai paling
rendah 5,5 (lima koma lima), dan NA
setiap mata pelajaran paling rendah 4,0
(empat koma nol).
10. NA diperoleh dari nilai gabungan
antara Nilai Rata-rata derajat kompetensi
(NDK) pada satuan pendidikan Program
Paket B/Wustha, Program Paket C, dan
Program Paket C Kejuruan dari mata
pelajaran yang diujikan secara nasional
dan Nilai UN Pendidikan Kesetaraan,
dengan pembobotan 40% (empat puluh
persen) untuk NDK dari mata pelajaran
yang diujikan secara nasional dan 60%
(enam puluh persen) untuk nilai UN
Pendidikan Kesetaraan.
11. Peserta yang pindah jalur dari
pendidikan formal ke pendidikan Program
Paket B/Wustha, Program Paket C, dan
Program Paket C Kejuruan, NDK diambil
dari Nilai Sekolah (NS).
12. Kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan ditetapkan oleh satuan
pendidikan melalui rapat dewan guru
berdasarkan kriteria kelulusan.

Cara Menghitung Kelulusan Ujian Nasional 2014

Berikut Ketentuan Kelulusan Ujian
Nasional 2014:
1. Peserta didik dinyatakan lulus US/M
SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan
SMK/MAK apabila peserta didik telah
memenuhi kriteria kelulusan yang
ditetapkan oleh satuan pendidikan
berdasarkan perolehan Nilai S/M.
2. Nilai S/M sebagaimana dimaksud
pada nomor 1 diperoleh dari:
a. gabungan antara nilai US/M dan nilai
rata-rata rapor semester 1, 2, 3, 4, dan 5
untuk SMP/MTs dan SMPLB dengan
pembobotan 30% untuk nilai US/M dan
70% untuk nilai rata-rata rapor.
b. gabungan antara nilai US/M dan nilai
rata-rata rapor semester 3, 4, dan 5
untuk SMA/MA, dan SMALB dengan
pembobotan 30% untuk nilai US/M dan
70% untuk nilai rata-rata rapor.
c. gabungan antara nilai US/M dan nilai
rata-rata rapor semester 1, 2 dan 3
untuk peserta yang menggunakan sistem
kredit semester (SKS) dan dapat
menyelesaikan program kurang dari tiga
tahun.
d. gabungan antara nilai US/M dan nilai
rata-rata rapor semester 1 sampai 5
untuk SMK/MAK dengan pembobotan
30% untuk nilai US/M dan 70% untuk
nilai rata-rata rapor.
e. Nilai sekolah yang dikirimkan ke
Pelaksana UN Tingkat Pusat harus
diverifikasi oleh Pelaksana UN Tingkat
Kabupaten/Kota dan Tingkat Provinsi,
dan tidak dapat diubah setelah diterima
oleh Pelaksana UN Pusat.
3. Kelulusan peserta didik dari UN
ditentukan berdasarkan NA.
4. Nilai Kompetensi Keahlian Kejuruan
adalah:
a. gabungan antara nilai Ujian Praktik
Keahlian Kejuruan dan nilai Ujian Teori
Kejuruan dengan pembobotan 70% untuk
nilai Ujian Praktik Keahlian Kejuruan dan
30% untuk nilai Ujian Teori Keahlian
Kejuruan;
b. kriteria Kelulusan Kompetensi
Keahlian Kejuruan adalah minimum 6,0;
5. NA sebagaimana dimaksud pada butir
nomor 3 diperoleh dari gabungan Nilai
S/M dari mata pelajaran yang diujikan
secara nasional dengan Nilai UN, dengan
pembobotan 40% untuk Nilai S/M dari
mata pelajaran yang diujikan secara
nasional dan 60% untuk Nilai UN.
6. Pembulatan nilai gabungan nilai S/M
dan nilai rapor dinyatakan dalam bentuk
dua desimal, apabila desimal ketiga ≥ 5
maka dibulatkan ke atas.
7. Pembulatan nilai akhir dinyatakan
dalam bentuk satu desimal, apabila
desimal kedua ≥ 5 maka dibulatkan ke
atas.
8. Peserta didik dinyatakan lulus UN
apabila memiliki rata-rata Nilai Akhir
(NA) dari seluruh mata pelajaran yang
diujikan mencapai paling rendah 5,5
(lima koma lima), dan NA setiap mata
pelajaran paling rendah 4,0 (empat koma
nol).
9. Peserta UN Pendidikan Kesetaraan
dinyatakan lulus apabila memiliki ratarata
Nilai Akhir (NA) dari seluruh mata
pelajaran yang diujikan mencapai paling
rendah 5,5 (lima koma lima), dan NA
setiap mata pelajaran paling rendah 4,0
(empat koma nol).
10. NA diperoleh dari nilai gabungan
antara Nilai Rata-rata derajat kompetensi
(NDK) pada satuan pendidikan Program
Paket B/Wustha, Program Paket C, dan
Program Paket C Kejuruan dari mata
pelajaran yang diujikan secara nasional
dan Nilai UN Pendidikan Kesetaraan,
dengan pembobotan 40% (empat puluh
persen) untuk NDK dari mata pelajaran
yang diujikan secara nasional dan 60%
(enam puluh persen) untuk nilai UN
Pendidikan Kesetaraan.
11. Peserta yang pindah jalur dari
pendidikan formal ke pendidikan Program
Paket B/Wustha, Program Paket C, dan
Program Paket C Kejuruan, NDK diambil
dari Nilai Sekolah (NS).
12. Kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan ditetapkan oleh satuan
pendidikan melalui rapat dewan guru
berdasarkan kriteria kelulusan.