Kali ini cuma mau share aja nih. TIPS pilih prodi buat lanjut kuliah. Jangan sampai salah jurusan. Jangan sampai berhenti dan nggak kuat di tengah jalan.
1. Pilih sesuai minat dan bakat
2. Pilih jurusan yang “kamu banget”
3. Ikuti hati nurani
4. Pilih yang bikin kamu nyaman dan enjoy
5. Pilih untuk prospek kerja ke depan
Kenapa tips pertama sesuai minat dan bakat?
Mungkin buat anak SMK, udah pernah melalui tahap ini. Tahap memilih jurusan. Aku cerita yang real aja deh. Aku siswi SMK N 2 Yogyakarta jurusan Teknik Komputer Jaringan angkatan 2013. Btw, doain lulus dan lolos SNMPTN ya, amin :). Nah balik lagi, sekarang aku mau flashback nih. Dulu, aku daftar ke Sekolah Menengah Kejuruan nggak ngerti ada jurusan apa aja sih di SMK itu. Jadi intinya kita harus cari informasi sebanyak-banyaknya tentang jurusan-jurusan di perguruan tinggi. Kita harus tahu bedanya jurusan ini dengan jurusan itu. Kita harus tahu apa aja sih yang dipelajari di dalamnya. Dan yang paling penting emang ke depan itu prospeknya gimana, output-nya akan jadi apa. Nggak beda dengan memilih jurusan untuk masuk SMK, kebetulan waktu tahun 2010 itu NEM dengan rata-rata 9 itu agak mudah memilih jurusan. Walaupun bingung mau jurusan apa, tanpa pikir panjang aku akhirnya milih jurusan dengan passing grade yang paling tinggi. Padahal aku sama sekali nggak tahu apa itu TKJ. Apa yang dipelajari. Yang aku tahu, ya karena namanya Teknik Komputer dan Jaringan pasti mempelajari tentang komputer. Sesederhana itu. Pemilihannya juga nggak beda dengan SNMPTN, pilih dua sekolah dan tiap sekolah pilih dua jurusan. Kalau SNMPTN, pilih dua PTN dan tiap PTN pilih dua prodi.
Alhamdulillah, saya waktu itu diterima di sekolah pilihan pertama dan jurusan pilihan pertama juga. Ternyata setelah hampir tiga tahun berada di jurusan yang dibanggakan sekolah, saya nggak kunjung bangga juga dengan apa yang saya geluti. Pada semester pertama sih, fine-fine aja. Karena saya pikir ini baru masa adaptasi, dan toh, temen-temen yang lain juga sama-sama belum bisa. Tapi semakin ke sini, ternyata setiap orang punya minat dan bakat. Yang nggak menutup kemungkinan yang berada di jurusan kedokteran tapi minat di bidang melukis akan meninggalkan pendidikan kedokterannya hanya untuk kenikmatan dan kenyamanan saat menggambar. Jadi, itu alasan kenapa kita harus tahu apa yang kita minati.
Apa yang terjadi kalau merasa jurusan yang diambil ternyata tidak sesuai minat?
Untuk beberapa orang mungkin masih bisa menjalani, tetapi akan tetap berbeda hasilnya jika yang digeluti sesuai dengan jati diri. Saya kembali ke diri saya sendiri, selama tiga tahun saya baik-baik saja dalam prestasi akademik, tetapi tidak dengan hati saya. Setiap bangun pagi hari harus memkasakan otak untuk berdamai dengan keadaan, untuk menjalani semua saya jadi setengah hati. Walaupun saya masih bisa mengikuti pelajaran dan ujian-ujian dengan lancar-lancar saja, saya bisa mendapat nilai ujian praktik 90 atau lebih, bahkan saya bisa mendapat peringkat di kelas maupun paralel. Tapi….
Nggak ngaruh buat masa depan! Apa saya lantas menguasai bidang yang saya geluti? Bisa jadi mereka-mereka yang tidak bersekolah dan menempuh pendidikan di Komputer dan Jaringan lebih paham apa itu Komputer dan Jaringan karena mereka mempunyai minat di bidang itu sedankan saya mempelajari hanya sekadar tuntutan dari sekolah. Saya tidak betul-betul ingin tahu apa itu TKJ. Bisa jadi mereka yang berada di jurusan dengan passing grade jauh di bawah TKJ justru lebih sukses karena sesuai dengan keinginan dan minat mereka. Itu jadi alasan kedua, mengapa minat dan bakat sangat perlu untuk pemilihan jurusan di PTN.
Dan dari satu alasan “sesuai minat dan bakat” akan berhubungan dengan alasan-alasan lainnya. Seperti mengapa mesti enjoy dan nyaman dengan jurusan yang dipilih. Kalau sudah tertekan dengan jurusan yang diambil karena ternyata tidak bisa dinikmati, malah akan jadi susah ke depannya. Misalnya saja, kembali lagi ke diri saya. Anggap saja saya suka menulis, saya hampir tidak bisa menyelesaikan tulisan-tulisan saya dengan baik hanya karena sibuk dengan mata pelajaran yang harus saya kejar demi prestasi dalam bidang yang saya ambil. Alhasil, apa yang saya minati tidak bisa saya penuhi dengan baik karena saya tidak 100% bisa menggeluti itu, dan dalam bidang yang saya geluti(sekolah) pun saya juga tidak benar-benar mencapai hasil yang memuaskan. Sebenernya yang paling inti juga, jangan gengsi-gengsian milih “passing grade” yang tinggi karena ada yang nasihatin aku nih, “Yang terpenting bukan jurusannya tapi keahlianmu menguasai jurusan itu.” Nah, sebelum semua terlambat ada baiknya memikirkan dengan matang jurusan apa yang akan diambil agar ke depannya akan sukses.
sumber:http://fasihhradiana.blogspot.com/2013/02/tips-memilih-jurusan.html
sumber:http://fasihhradiana.blogspot.com/2013/02/tips-memilih-jurusan.html
0 komentar:
Posting Komentar